Cara membuat lampu flip flop
Rangkaian flip-flop adalah rangkaian elektronika yang membuat 2 lampu atau lebih hidup dan padam secara bergantian. Rangkaian ini memanfaatkan fungsi kerja dari komponen elektronika yaitu Transistor sebagai saklar dan didukung oleh 2 komponen lain yaitu resistor atau hambatan dan kapasitor atau kondensator, dalam rangkain flip-flop ini biasanya menggunaan kapasitor elektrolit atau yang disebut dengan ELCO, singkatan dari elektrolit condensator.
Transisitor yang digunakan dalam rangkaian lampu flip-flop ini bisa menggunan transisitor PNP atau NPN juga bisa.
Prinsip kerja rangkaian elektronik lampu flip-flop adalah sebagai berikut:
Jika rangkaian flip-flop diberi tegangan, maka arus listrik akan mengisi kedua kapasitor yang ada kemudian kedua kasitor atau elco akan berlomba untuk mengisi arus pada kapasits yang dimilikinya. Jika salah satu penuh terlebih dahulu maka transistor yang kaki basisnya terhubung dengan elco tersebut akan mendapatkan arus yang membuat emitor dan kolektor terhubung. Maka akibatnya lampu LED mendapatkan tegangan pada masing-masing kakinya dan membuatnya menyala sampai arus yang berada di elco sebelumnya habis. Bersamaan dengan kejadian tersebut saat kaki kolektor mendapatkan tegangan maka dia akan mengisi kapsitor satunya sampai kejadian pertama berulang kepada transisitor dan lampu LED yang lain. Kejadian ini berulang sampai rangkaiqn terputus dari tegangan input atau power suplay.Berikut ini adalah skema rangkaian elektronika lampu kedip flip-flop:
![]() |
Gambar rangkaian lampu flip-flop |
Komponen rangkaian lampu flip-flop
R1dan R2 : 56 K ohmTR1 dan TR2 : FCS 9014
C1dan C2 : 100 Mikro farad
2 LED warna merah dan 2 LED warna biru
Baterai 1,5 volt 2 buah atau powe suplay / adaptor 2 dengan tegangan 3 volt
Peralatan yang digunakan untuk membuat rangkaian lampu flip-flop adalah solder, timah putih dan tang potong atau gunting kuku bekas, lihatlah gambar berikut:
![]() |
Cara Membuat Rangkaian Lampu Flip-flop |
![]() |
Cara Membuat Rangkaian Lampu Flip-flop |
Adapun rumus untuk lama waktu nyala dan padam lampu LED adalah sebagai berikut:
T=0,7RC
T= Waktu dalam detik
0,7= Koefisien
R= Resistor dalam satuan ohm
C= Capasitor dalam satuan Farad
Jika dalam contoh rangkaian di atas c=100 mikro farad dan R=56 Kilo ohm maka waktu lama kedip lampu LED adalah sebagai berikut:
T=0,7 X 56 K ohm X 100 Mikro farad
T=0,7 X 56.000 ohm X 0,0001Farad
T= 3.92 detik
Jadi jika kita menginginkan waktu kedip lampu sesuai kehendak kita, kita dapat mengganti resistor dan kapasitor sesuai rumus yang tersebut di atas.
Untuk membuat lampu flip-flop langkah-langkahnya sebagia berikut:
1. siapkan Komponen yang dibutuhkan dan juga peralatannya seperti gambar di atas
2. colokkan solder ke stop kontak listrik
3. pasang komponen satu persatu pada PCB, untuk pemasangan kapasitor ELCO kaki yang bertanda putih adalah polaritas negatif (-), sedangkan untuk lampu LED kaki yang panjang adalah Katoda (polaritas +), untuk Transistor FCS 9014 kaki-kakinya seperti gambar berikut:
![]() | |
Kaki-kaki transistor FCS 9014 |
B= basis
C=Kolektor
4. Solder kaki-kaki komponen pada PCB
5. Rapikan kaki-kaki komponen yang tersolder dengan tang potong atau gunting kuku bekas
6. nyalakan dengan menghubungkan dengan baterei 2 X 1.5 Volt atau adaptor 3 s.d 6 volt
semua komponen dan peralatan dapat diperoleh di toko-toko elektronik di kota kamu (kecuali gunting kuku bekas)
Cara Membuat Alarm Anti Maling Menggunakan Rangkaian Sensor Sentuh Sederhana
Tahukah anda bahwa di dalam tubuh manusia terdapat ion bermuatan listrik yang dapat mempengaruhi kinerja sirkuit suatu rangkaian elektronik. Walaupun ion tersebuat berukuran mikron (sangat kecil), namun ion bermuatan listrik tersebut dapat digunakan sebagai metode membuat rangkaian sensor sentuh ( Touch Switch ) yang dapat digunakan untuk berbagai macam hal, salah satunya yaitu sebagai alarm anti maling.
Rangkaian alarm anti maling merupakan salah satu contoh penerapan penggunaan aplikasi sensor sentuh sederhana yang memanfaatkan tubuh manusia dalam mempengaruhi kinerjanya. Rangkaian alarm ini sangat cocok bila dihubungkan dengan pegangan pintu ataupun teralis jendela yg terbuat dari besi sehingga dapat menghantarkan ion ke rangkaian sensor sentuh sederhana ini. Selain itu rumah anda akan aman dari segala ancaman dari orang jahat yang ingin masuk ke rumah anda.
v SKEMATIK
Berikut ini adalah skematik rangkaian sensor sentuh sederhana.
Rangkaian sensor sentuh ini memanfaatkan rangkaian monostable IC NE555 sebagai penghalang rangkaian load aktif. Kombinasi antara C2 dan VR1 sebagai penentu panjang/lamanya rangakaian akan akftif saat di sentuh sedangkan lampu led sebagai indikator bahwa rangkaian ini sudah bekerja.
v PRINSIP KERJA
Input sensor sentuh dihubungkan pada kutub basis TR1 dan keluarannya akan masuk ke trigger IC NE555. Output IC NE555 dihubungkan pada kutub basis TR2 yang akan menghidupkan relay sehingga mengaktifkan buzzer dan LED. Sementara output terus dikeluarkan kapasitor C2 akan mulai mengisi, saat kapasitor sudah penuh dan tidak mengisi lagi maka kaki discharge IC NE555 akan mengaktifkan threshold yang akan melepaskan pegangan output sehingga nilai outputnya menjadi 0 dan relay tidak akan aktif lagi sehingga buzzer dan LED juga akan ikut mati. Lamanya pengisian kapasitor ini menentukan panjangnya rangkaian relay akan aktif yang dapat diatur dengan memutarkan potensiometer.
v KOMPONEN
Berikut ini adalah komponen-komponen yang diperlukan dalam membuat alarm anti maling menggunakan rangkaian sensor sentuh sederhana.
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.
Resistor yang digunakan adalah resistor 39K dan 560R.
2. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C).
Transistor yang digunakan adalah transistor NPN bc547.
3. IC NE555
IC pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. IC ini sekarang masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan stabilitasnya yang baik. IC ini biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor, 2 diode dan 15 resistor dalam sekeping semikonduktor silikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pin.
Berikut adalah spesifikasi dan datasheet dari komponen IC NE555.
Tegangan catu (VCC)
|
4.5 hingga 15 V
|
Arus catu (VCC = +5 V)
|
3 hingga 6 mA
|
Arus catu (VCC = +15 V)
|
10 hingga 15 mA
|
Arus keluaran maksimum
|
200 mA
|
Borosan daya maksimum
|
600 mW
|
Suhu kerja
|
0 to 70 °C
|
4. Kapasitor elektrolit
Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Kapasitor yang digunakan adalah kapasitor 1UF dan 220UF.
5. Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.
Potensiometer yang digunakan adalah 50K.
6. Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Jenis diode yang digunakan adalah 1N4007.
7. Relay
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar.
Relay yang digunakan adalah Relay 6V.
8. Output : LED dan Buzzer
Diode pancaran cahaya (light-emitting diode/ LED) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. LED digunakan sebagai indikator lampu bahwa rangkaian tersebut sudah bekerja.
Sebuah buzzer atau pager adalah perangkat sinyal audio, yang bekerja secara mekanik , elektromekanik , atau piezoelektrik.
Berikut ini adalah hasil rangkaian alarm anti maling menggunakan rangkaian sensor sentuh yang telah saya buat bersama teman-teman.
Rekayasa Digital : Compact Disc
COMPACT DISC
Cakram padat (bahasa Inggris: compact disc, disingkat CD) adalah cakram optik digital yang digunakan untuk menyimpan data. Sejak diperkenalkan secara resmi pada tahun 1982, CD memperoleh puncak penjualan pada tahun 2000 yang mencapai 2.445 juta keping.
Kelemahan dari CD adalah kualitas suara yang dihasilkan tidak sebagus yang ada di pita kaset yang merupakan suara standar sinus murni, akan tetapi merupakan trap atau tangga yang berbentuk sinus dari hasil perubahan sinyal digital ke sinyal analog. Kelebihan dari CD adalah minimnya desah seperti yang ditimbulkan kaset. Selain itu, bentuk CD sangat ringan dan mudah dibawa serta merupakan media yang tahan lama. CD menawarkan kapasitas penyimpanan data yang besar serta kapabilitas produksi yang lebih efisien.
CD dibuat dari plastik polikarbonat setebal 1,2 mm dengan berat 15-20 gram. Pembagian komponen CD dari bagian tengah CD sampai luar adalah : Pusat/ poros CD, daerah transisi pertama (cincin penjepit), daerah kelm (cincin stacking), Daerah transisi kedua, daerah informasi dan RIM. Untuk ukuran CD berdiameter 120mm dapat memuat audio selama 80 menit atau data sebesar 650-870 MB, sedangkan mini cd yang memiliki diameter mulai dari 60mm sampai dengan 80mm dapat memuat audio selama 24 menit atau data sebesar 185-210 MB.

CD sebaiknya disimpan di suhu sebesar 10-20 celcius, hindari CD dari fluktuasi suhu dan kelembapan. Suhu yang buruk dan lembap dapat menyebabkan CD melengkung dan berakibat CD tidak dapat digunakan. CD sebaiknya disimpan di tempat yang gelap, karena sinar UV akan menyebabkan kandungan alumunium menjadi gelap dan menyebabkan kesalahan dalam pembacaan data di CD. CD sebaik disimpan di dalam kotak penyimpanan CD, setiap kotak penyimpanan CD hanya berisi satu CD. Jangan menumpuk CD dalam satu tempat,karena ada kemungkinan untuk merusak lapisan data CD karena gesekan antara CD. Jika goresan yang ada sangat besar dan dalam, data yang ada di CD kemungkinan besar tidak akan bisa dibaca oleh alat pembaca CD
Demikianlah info yang dapat saya bagi untuk kalian semua. Selamat mencoba dan good luck!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar